Musim Hujan November 2023
Dampak Fenomena Pasar Online, Omzet Pedagang Pasar Andir Bandung Menurun Drastis
Sebab, akibat kemarau, tanah menjadi kering sehingga saat terkena air, tanah labil dan mudah longsor. "Kondisi tanah mungkin saja ada retakan, sehingga saat diguyur hujan akan longsor," tutur dia.
Awal Musim Hujan Jatim Desember 2023
Terdapat total 41 zona musim pada bulan ini. Berikut rinciannya.
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Tengah memperkirakan awal musim hujan di provinsi ini akan mundur satu hingga tiga dasarian. Diperkirakan, wilayah Jateng pada umumnya, akan memasuki musim hujan pada November 2023.
Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jateng Sukasno. Menurutnya, awal musim hujan tahun ini dipengaruhi oleh kondisi El Nino. Ia menjelaskan, awal musim hujan di Jateng berbeda-beda antara kabupaten/ kota di Jateng, tergantung topografi wilayah masing-masing.
“Awal musim hujan 2023-2024 diperkirakan BMKG hadir di bulan Oktober, November, dan Desember. Namun, sebagian besar (wilayah) pada November. Rerata Awal musim hujan ini ada yang mundur satu dasarian (10 hari) sampai tiga dasarian (satu bulan),” ujarnya, di Kantor BMKG Stasiun Klimatologi Jateng Jl Siliwangi No 291 Kota Semarang, Selasa (19/9/2023).
Berdasarkan data BMKG Jateng, imbuh Sukasno, wilayah Jateng yang diperkirakan memasuki awal musim hujan pada awal Oktober 2023, di antaranya Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara. Selain itu sebagian wilayah Kabupaten Wonosobo, Cilacap dan Temanggung, kemudian Kabupaten Pemalang, Pekalongan dan Batang bagian selatan, Kabupaten Kebumen bagian utara, wilayah barat laut Kabupaten Purworejo, sebagian wilayah selatan Kabupaten Brebes dan Tegal, sebagian wilayah barat daya Kabupaten Kendal, sebagian kecil wilayah Kabupaten Magelang.
Sementara itu wilayah yang diperkirakan mengalami awal musim hujan pada November 2023 adalah, Kota Semarang, Salatiga, Surakarta dan Magelang, Kabupaten Demak, Kudus, Blora, Grobogan, Semarang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri, sebagian besar wilayah Kabupaten Kendal, Jepara dan Magelang. Kemudian sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Purworejo, Tegal, Brebes, Pati, dan Rembang, wilayah tengah Kabupaten Pemalang dan Pekalongan, Kabupaten Batang bagian utara, sebagian kecil wilayah Kabupaten Wonosobo.
Adapun perkiraan wilayah yang mengalami awal musim hujan pada Desember 2023, adalah Karimunjawa, Kota Pekalongan dan Tegal, kemudian Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Jepara, Pati, dan Rembang bagian utara.
Sukasno mengatakan, dengan perkiraan mundurnya awal musim hujan di wilayah Jateng maka puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2024. Pada umumnya, durasi atau panjang musim hujan tahun 2023-2024 adalah 13-18 dasarian, dengan durasi maksimal 19-27 dasarian.
Jika dibandingkan durasi periode musim hujan tahun ini, lebih pendek 2-4 dasarian dari kondisi normal.
“Penyebab mundurnya adanya dampak El-Nino, kemudian bedanya antarkabupaten ini ada yang satu dan tiga dasarian, tergantung topografi wilayah masing-masing, bergantung zona musim (Zom),” urainya.
Sukasno memeringatkan, dengan adanya perkiraan awal musim hujan, masyarakat diminta waspada akan bencana hidrometeorogis yang kemungkinan terjadi. Terutama pada daerah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor.
Disinggung mengenai cuaca panas yang dirasakan warga, Sukasno tidak menampiknya. Hal ini menurutnya karena gerak semu matahari.
“Bukan gelombang panas, tapi suhu maksimum karena posisi gerak semu matahari. Di Semarang pernah kami mencatat pada Oktober 2019 pernah kami mencatat 39,5 derajat celcius. Kemarin kami mencatat di 2023 suhunya 36,7 derajat celsius,” tuturnya.
Sementara itu, terkait adanya fenomena hujan yang terjadi belakangan ini, Sukasno memastikan hal itu karena efek aktivitas Maiden Julien Oscillation. Hal ini menimbulkan hujan di musim kemarau.
Fenomena itu, menurutnya tidak akan memengaruhi musim kemarau yang sedang terjadi di Indonesia.
“Itu karena maiden Julien Oscillation sedang lewat di Indonesia, kejadiannya tidak sampai seminggu nanti akan hilang. Karena sifat MJO ini berkala, datang dan pergi,” pungkasnya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Bandung Raya terjadi mulai awal November 2023 mendatang. Namun hujan kemungkinan bisa saja turun meski saat ini Bandung Raya masih memasuki musim kemarau.
"Untuk memasuki musim penghujan di wilayah Bandung Raya diprediksi di awal November hingga pertengahan November 2023," kata Yuni Yulianti PMG Muda BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Senin (16/10/2023).
Yuni mengatakan, meski masih ada di musim kemarau, Bandung Raya tetap berpotensi mengalami hujan. Dia menerangkan hujan yang turun bersifat lokal dengan durasi yang relatif singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian apakah di Oktober tidak ada hujan sama sekali? Tidak demikian. Jadi di Oktober sudah mulai ada potensi-potensi hujan yang bersifat lokal dan durasi singkat," jelasnya.
"Jadi diprediksi untuk wilayah Bandung awal musim penghujan pada pertengah November dasarian II hingga November 2023 dan sebagian wilayah Jawa Barat juga ada di akhir Oktober 2023," lanjutnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, masyarakat dan pemerintah harus mulai melakukan antisipasi untuk menghadapi musim hujan. Yuni menegaskan, potensi bencana hidrometeorologi mengintai di awal-awal musim hujan terjadi.
"Kemudian harus diantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Apapun angin kencang ataupun hujan ekstrim dalam skala singkat, dalam durasi singkat, dan intensitasnya sedang hingga lebat," tegas Yuni.
Beberapa bencana yang paling mengancam saat awal musim hujan kata dia yakni banjir dan tanah longsor. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor.
"Kemudian juga beberapa wilayah terjadi ada banjir, kenapa? Karena kemarau kita pada kemarau, kemarau ini cukup signifikan. Jadi tanah itu banyak yang merakah (retak)," ujarnya.
"Kemudian juga teksturnya, contohnya itu juga ketika diguyur oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat maka itu sangat berpotensi untuk terjadi namanya longsor atau pergeseran tanah," pungkasnya.
Jumlah curah hujan pada Musim Hujan tahun 2023/2024 D.I Yogyakarta diprakirakan berkisar antara 1000 – 1500 mm yaitu Sleman bagian utara dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan dan 2001 – 2500 mm yaitu Kulon Progo bagian utara.
Bisnis.com, MAKASSAR — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan di Makassar dan sebagian wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) baru akan terjadi sekitar November hingga Desember 2023. Meskipun begitu, adanya fenomena El Nino akan membuat curah hujan tetap rendah.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar Hanafi Hamzah mengatakan jika situasi ini patut diwaspadai dan butuh tindakan lebih lanjut, terutama dalam manajemen air dan pelestarian lingkungan. Pasalnya, dalam 60 hari terakhir wilayah ini sudah tidak diguyur hujan yang dapat memicu penurunan kadar air tanah. Kondisi ini juga membuat risiko kekeringan di Makassar dan sebagian wilayah Sulsel semakin meningkat.
"Biasanya, meskipun musim kemarau, Makassar dan sekitarnya masih tetap turun hujan minimal selama lima hari dalam sebulan. Tetapi pada Agustus lalu, tidak ada hujan sama sekali," ungkap Hamzah, Kamis (7/9/2023).
Kondisi ini, ditambahkannya, disebabkan karena suhu permukaan air laut yang masih tinggi dengan fenomena yang terindikasi dari Nino 34 di wilayah Pasifik dan diproyeksikan akan berlanjut hingga Februari 2024.
BMKG juga melaporkan, di wilayah Makassar dan sekitarnya saat ini masih dalam puncak musim kemarau. Kondisi suhu udaranya berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir mencapai 35 derajat celcius, dengan suhu tertinggi terjadi pada pukul 14.00 Wita hingga 16.00 Wita.
"El Nino saat ini menunjukkan kategori moderat dan kami memprediksi pada awal 2024 atau lepas Februari 2024 intensitasnya akan menurun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
%PDF-1.7 %���� 42 0 obj << /ca 1 /BM /Normal >> endobj 46 0 obj << /Type /XObject /Subtype /Image /Width 760 /Height 760 /ColorSpace /DeviceGray /BitsPerComponent 8 /Filter [/FlateDecode /DCTDecode] /DecodeParms [null << /Quality 60 >>] /Length 2340 >> stream x��}P�ǃ� ��) J(VP4� � G�HB�$�n6DR�*(ǦbQ���ԕ�����&ل$�����(�)(sMHN���䄛��^;c����u�O/'��4�>;y��������dvfϫ[��0V1|���f�����V���g� \�EA1�QP䒸D�ݸx��%�+�+�tL�ž�X���-�b�.2�gLy1兗�Lƫ+�_2^>^�c��5e��ϴ�3@$��ی)^S�N����� �~ �3�g�� �Y9-];=|3v��c3�'����l�������='��p����e �$�J�R�"D�˲䫳����_H(7�n�Z�����]�U���%յu� �M��NO��&��֏Ϝ=w���O�^���8��ݼu{ph��_�������'O�=��?^���� c��k�S?���P��V�|f8��V� 諵j���T�3G�<�c�U�d��C��xWF�&*r��l�x^#��xhlx"B ��&"!���C��(�ꉂ6�����w�>Vu�B ��m6�t��H1�W�l��0���t`��4ć��Za�1�P�HPcQ�`n�����x����pn��@B�W����e�7�d2A=HD�iS�4V�ƌ�@��i���۩��)`���vZ��!�T\���������:O�M� �U\�2�z2��|�{K���[�u�����JB�T4���vAV?�$�v( �D ��'H/w`�����Bf���&�f��U:�ZZ�Z�v�da�x9^5�|ÜQU����7X#�у��& V��b>��`>n[���\{k�~�a����>�I��vs�$*����c�b�2K`s���K�#��g�r��xf7Tu`�P[���&�����u��A�� ^��7e%�7y�C�>�z�%^>�:"�+#5y�&s|��pla����\x:�㳣[ZW�b8��p��$���8&��*>ڗ�.��k�}��F?i�$:�;z���kQ a� X�=��Z)=j�i�V)o�.g�xD}���wA�5�g�0�^K�n���ZMd�Xʘ,�����[�G���B+�7��3[,I���Qie�kO��� ��k���3���0�_�>[)[��@� �,6����7+��1L�* [S~ϭ Z�W7���-ZS��iY.��k�s��#0ߤnK��Y6�u�m9����{��뚋�Aȩde� �����������Dkh�٭��=�Ce�I[�|4��8f�4F�Ԗ��`�&�8İ���l���"�*r�%)m0�d��)��߀E ����1��� XC���.7Wk� qCk?��\�̆O;"Q���P�p�>)����Gn����r�6�� ��Y��ډ(���+A!�� ��=c���] ���� @w:� ��g��}�� @�� x <
BANDUNG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung memprakirakan musim hujan di Jawa Barat akan berlangsung awal November 2023. Saat ini, Jabar masih dalam puncak musim kemarau.
Prakirawan BMKG Bandung Mujtahidin mengatakan, pada awal November 2023 itu, kondisi hujan relatif normal. Curah hujan belum tinggi.
Semarang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) secara umum akan terjadi pada November 2023.
"Awal musim hujan secara umum diprakirakan lebih lambat satu hingga tiga dasarian dari normalnya," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Tengah Sukasno dalam siaran pers di Semarang, Rabu.
Meski demikian, lanjut dia, terdapat beberapa daerah di Jawa Tengah yang paling awal memasuki musim hujan pada dasarian pertama Oktober 2023.
Beberapa daerah yang paling awal memasuki musim hujan, antara lain sebagian Kabupaten Pekalongan, Batang, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Pemalang, Kendal, serta Temanggung.
Baca juga: BMKG minta warga mewaspadai potensi banjir rob di wilayah Jawa Tengah
Sementara puncak musim hujan, lanjut dia, diperkirakan terjadi pada Februari 2024.
Memasuki masa transisi musim kemarau ke musim hujan, ia mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Pada masa peralihan musim, lanjut dia, angin kencang, puting beliung, serta hujan lebat, berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
Peringatan kewaspadaan, menurut dia, juga disampaikan kepada daerah-daerah yang lebih awal memasuki musim hujan.
"Kepada pemerintah daerah (pemda) diimbau untuk mengoptimalkan penyimpanan air dengan mengisi danau, waduk, embung, atau kolam retensi," katanya.
Baca juga: Cerah berawan dominasi cuaca di kota besar Rabu pagi
Pewarta: Immanuel Citra SenjayaEditor: Risbiani Fardaniah Copyright © ANTARA 2023
SUKABUMIUPDATE.com - Awal Musim Hujan 2023 diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023 dengan Puncak Musim Hujan pada Januari hingga Februari 2024. Hal itu diungkapkan oleh Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam acara Konferensi Pers pada Jumat (8/9/2023).
"Puncak musim hujan 2023-2024 umumnya diperkirakan pada bulan Januari-Februari 2024" kata Kepala BMKG.
Awal Musim Hujan di Indonesia tidak terjadi bersamaan, menurut BMKG, di akhir Agustus 2023 ada beberapa ZOM yang sudah memasuki musim hujan diantaranya Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Baca Juga: 6-8 September, BMKG: Sukabumi Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat
Berikut Prediksi Awal Musim Hujan 2023/2024 di Indonesia:
Lebih lanjut, berdasarkan data BMKG, terdapat 64 zona musim yang mengalami hujan dengan intensitas di bawah normal (BN), 566 zona musim normal (N) dan 69 zona musim di atas normal (AN). Berikut daerah yang memiliki sifat hujan di atas normal dan di bawah normal, sebagaimana dirilis oleh BMKG:
Baca Juga: Doa yang Dibaca Rasulullah SAW Saat Musim Kemarau Agar Turun Hujan
BMKG Juanda merilis prakiraan awal musim hujan tahun 2023/2024 untuk wilayah Jawa Timur. Musim hujan diperkirakan akan datang mulai bulan November mendatang.
Seperti diketahui, awal musim hujan ditentukan oleh jumlah curah hujan yang terjadi dalam satu dasarian, yakni sepuluh hari atau lebih dari 50 milimeter, dan dua dasarian berikutnya. Sementara prakiraan musim didapatkan dari zona musim.
Zona musim dapat didefinisikan sebagai wilayah dengan pola hujan rata-rata yang menunjukkan perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Terdapat 74 zona musim di Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intip 3 Calon Logo Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Diberi Nama Whoosh
"Secara umum diprakirakan musim hujan di Jawa Barat akan terjadi pada November 2023 dengan sifat hujan normal," kata Mujtahidin kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).
Mujtahidin menyatakan, walaupun hujan normal, masyarakat harus tetap mewaspadai potensi bencana saat musim hujan berlangsung. Seperti pergerakan tanah, tanah longsor, dan banjir.
Awal Musim Hujan Jatim November 2023
Terdapat total 32 zona musim pada bulan ini. Berikut rinciannya.
Prakiraan Musim Hujan di Jawa Timur
Berikut detikJatim telah merangkum prakiraan awal musim hujan tahun 2023/2024 Provinsi Jawa Timur yang dikutip dari unggahan Instagram @infobmkgjuanda.